Gerakan sosial kemanusiaan di Kabupaten Sambas, dengan menggerakan motivasi untuk bersedekah membantu sesama di Kabupaten Sambas. Ini Tentang kisah anak-anak yang tak sekolah, hutang yang tak terbayar, kemiskinan yang terbiarkan ...

Hikmah Ibnu Qoyyim : Bagaimana Memanfaatkan Al Qur'an

Apabila Anda ingin mendapatkan manfaat dari Al-Qur’anul Karim, maka hendaklah Anda menghadirkan hati tatkala membacanya atau mendengarnya. Simaklah dengan seksama dan bersikaplah sebagaimana orang mendengar langsung firman Allah kepadanya, karena sesungguhnya Al-Qur’an adalah ucapan dariNya untuk Anda yang disampaikan melalui lisan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman:
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (Qaaf: 37).


Yang sedemikian itu karena sempurnanya suatu pengaruh tergantung pada adanya sesuatu yang mempengaruhi, sesuatu yang akan dipengaruhi, terpenuhi syarat-syaratnya dan tidak adanya penghalang. Ayat tersebut telah menjelaskan dengan lafazh pendek, namun jelas dan menerangkan sesuai yang dimaksudkan. Ibnu Qutaibah berkata: “Simaklah Kitabullah dengan menghadirkan hati dan pemahaman, bukan dengan kelalaian dan kealpaan.”

Apabila sesuatu yang mempengaruhi –yaitu Al-Qur’an– telah ada, sesuatu yang menerima pengaruh –yaitu hati yang hidup– sudah siap, syarat-syarat yang berupa menyimak ayat Al-Qur’an telah terpenuhi dan penghalang –yang berupa hati yang lalai dan disibukkan dengan hal lain– telah ditiadakan, niscaya telah sempurnalah suatu pengaruh, yang berupa manfaat dan dzikir.

Barangsiapa mengamati kalamullah dan firmanNya ia akan dapatkan adanya Maharaja yang menguasai seluruh alam dan bagiNya segala pujian. Aturan segala sesuatu ada di tanganNya, bersumber dariNya dan kembali kepadaNya. Dia bersemayam di atas singgasana kerajaanNya, tiada sesuatupun dari kekuasaannya yang luput dari pantauanNya. Maha Mengetahui hati hamba-hambaNya dan mengerti rahasia-rahasia mereka.

Maka perhatikanlah bagaimana Dia memuji diriNya sendiri, mengagungkan diriNya, menunjuki hamba-hambaNya dan menuntun mereka kepada kebahagiaan dan memperingatkan mereka atas sesuatu yang bisa menghancurkan mereka.

Dari firmanNya didapati bahwa Dia mengingatkan orang-orang yang dicintaiNya dengan peringatan yang lembut. Namun demikian, Dia memaafkan kesalahan mereka, mengampuni kelalaian mereka, menerima keterbatasan mereka, memperbaiki kerusakan mereka, menolong mereka, menanggung kebaikan bagi mereka serta menghibur mereka dari segala kesedihan. Apabila hati telah mendapati dalam Al-Qur’an Dzat Maharaja yang Maha Agung, Maha Penyayang, Mahabaik, Mahaindah, bagaimana mungkin hati mencintai Al-Qur’an? Atau berlomba-lomba untuk mendekatinya, mengorbankan jiwanya karena mencintainya dan menyayanginya lebih dari selainnya, dan mengharap keridhaannya lebih dari keridhaan selainnya?

Bagaimana mungkin hati tidak senantiasa mengingatnya atau semakin mencintainya dan senantiasa merindukannya, sementara ia adalah makanan hati dan sumber kekuatan dan penyembuhnya? Dan apabila hati tidak mendapatinya niscaya hati akan rusak dan binasa serta tidak bermanfaat dalam hidupnya.

(Disadur dari kitab Al-Fawaid – dalam buku Taman Orang Yang Dicintai, Mutiara Hikmah Ibnu Qayyim Al-Jauziyah karya Manshur bin Abdul Aziz Al-Ujayyan).


Tag : Hikmah
0 Komentar untuk "Hikmah Ibnu Qoyyim : Bagaimana Memanfaatkan Al Qur'an"

Back To Top